Jumat, 26 Februari 2010

Kota Nganjuk



KABUPATEN NGANJUK

Motto                            Baswara Yudhia Karana ( cemerlang karena perjuangan )
Propinsi                         Jawa Timur
Ibu Kota                       Nganjuk
Luas                             1.182,64 km² 122.433 Ha
Penduduk                     1.028.000 (2003)
Kepadatan                    869 jiwa/km²
Bupati                           Drs. H. Taufiqurrahman
Kecamatan                   20
Desa/Kelurahan            284

Kabupaten Nganjuk adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Timur, Indoneisa. Ibukotanya adalah Nganjuk. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Bojonegoro di utara, Kabupaten Jombang di timur, Kabupaten Kediri dan Kabupaten Ponorogo di selatan, serta Kabupaten Madiun di barat.
Nganjuk dahulunya bernama Anjuk Ladang yang dalam bahasa Jawa Kuno berarti Tanah Kemenangan. Dibangun pada tahun 859 Caka atau 937 Masehi. Pada masa penjajahan Belanda, kabupaten ini disebut sebagai Kabupaten Berbek dengan Nganjuk sebagai ibu kotanya.
Selain itu Nganjuk juga dikenal dengan julukan Kota Angin.

GEOGRAFI
Kabupaten Nganjuk terletak antara 11105' sampai dengan 112013' BT dan 7020' sampai dengan 7059' LS. Luas Kabupaten Nganjuk adalah sekitar ± 122.433 Km2 atau 122.433 Ha yang terdiri dari atas:
  • Tanah sawah 43.052.5 Ha
  • Tanah kering 32.373.6 Ha
  • Tanah hutan 47.007.0 Ha
Dengan wilayah yang terletak di dataran rendah dan pegunungan, Kabupaten Nganjuk memiliki kondisi dan struktur tanah yang cukup produktif untuk berbagai jenis tanaman, baik tanaman pangan maupun tanaman perkebunan sehingga sangat menunjang pertumbuhan ekonomi dibidang pertanian. Kondisi dan struktur tanah yang produktif ini sekaligus ditunjang adanya sungai Widas yang mengalir sepanjang 69,332 km dan mengairi daerah seluas 3.236 Ha, dan sungai Brantas yang mampu mengairi sawah seluas 12.705 Ha.
Jumlah curah hujan per bulan selama 2002 terbesar terjadi pada bulan Januari yaitu 7.416 mm dengan rata-rata 436 mm. Sedangkan terkecil terjadi pada bulan November dengan jumlah curah hujan 600 mm dengan rata-rata 50mm. Pada bulan Juni sampai dengan bulan Oktober tidak terjadi hujan sama sekali.

PEMBAGIAN ADMINISTRASI
Nganjuk mempunyai 20 kecamatan dan 284 desa/kelurahan. Kecamatan-kecamatan tersebut adalah:
01. Bagor
02. Baron
03. Berbek
04. Gondang
05. Jatikalen
06. Kertosono
07. Lengkong
08. Loceret
09. Nganjuk
10. Ngetos
11. Ngluyu
12. Ngronggot
13. Pace
14. Patianrowo
15. Prambon
16. Rejoso
17. Sawahan
18. Sukomoro
19. Tanjunganom
20. Wilangan

TRANSPORT


Nganjuk dilintasi jalur utama Surabaya-Yogyakarta, serta menjadi persimpangan dengan jalur menuju Kediri. Nganjuk juga dilintasi jalur kereta api Surabaya-Yogyakarta-Bandung/Jakarta

OBYEK WISATA
Beberapa obyek wisata di Nganjuk adalah
  • Air Terjun Sedudo, yang terletak di lereng Gunung Liman,
  • Monumen Gerilya Jenderal Sudirman di Bajulan - Loceret dan Sawahan,
  • Air terjun Roro Kuning di Bajulan,
  • Candi Ngetos di Kecamatan Ngetos,
  • Jurang gatuk adalah sebuah jurang yang merupakan perpaduan dari lereng yang menyempit dan ada aliran air yang jernih juga ada kolam yang alami berada disana di kecamatan pace, sengkolak di ds gondang,
  • Candi Lor di desa Candirejo, Kecamatan Loceret yang dibangun oleh Mpu Sindok pada tahun 859 Caka atau 937 M sebagai Tugu Peringatan kemenangan atas peperangan melawan musuhnya dari Melayu. Di sini juga terdapat batu bertulis yang memuat sebutan (toponimi) yang sangat dekat sekali ucapannya dengan Nganjuk, yakni Anjuk Ladang. Candi Lor ini merupakan bukti sejarah tentang keberhasilan Mpu Sindok mengalahkan musuhnya, dan sekaligus menandai berdirinya Kota Nganjuk.
TOKOH
Tokoh-tokoh yang dilahirkan di Nganjuk adalah:
  • Dr. Soetomo, Pahlawan perintis kemerdekaan Indonesia, pendiri Boedi Oetomo yang merupakan organisasi modern pertama di Indonesia.
  • Marsinah, aktivis buruh wanita.
  • Harmok, mantan politikus di era Orde Baru, mantan Ketua MPR.
  • Eko Patrio, merupakan Artis Ibukota, Anggota Pelawak Patrio.
  • Vita KDI, merupakan pemenang KDI 5.
KESENIAN TRADISIONAL
  • Tari Tayub
  • Wayang Timplong
  • Tari mung dhe
MAKANAN KHAS
  • Nasi becek
  • Dumbleg
  • onde-onde njeblos : semacam onde-onde tapi tidak berisi dan seperti bola yang meledak ditaburi wijen
  • nasi pecel: semacam nasi yang ada sayurnya(kulup)di taburi dengan pedasnya sambal pecel, ciri khas asli nganjuk sangat pedas
  • Nasi sambal tumpang, semacam sambal yang dibuat dari tempe dilumatkan dengan bumbu dan rasanya gurih dan pedas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar